Internet Protokol Versi 4 (IPv4) & Internet Protokol Versi 6 (IPv6)

  • 04.34
  • 0 komentar

Internet Protokol Versi 4 (IPv4)

IPv4 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol

jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. IP versi ini memiliki keterbatasan

yakni hanya mampu mengalamati sebanyak 4 miliar host komputer di seluruh dunia.

Contoh alamat IPv4 adalah 192.168.0.3

Pada IPv4 ada 3 jenis Kelas, tergantung dari besarnya bagian host, yaitu kelas A (bagian

host sepanjang 24 bit , IP address dapat diberikan pada 16,7 juta host) , kelas B (bagian host

sepanjang 16 bit = 65534 host) dan kelas C (bagian host sepanjang 8 bit = 254 host ).

Administrator jaringan mengajukan permohonan jenis kelas berdasarkan skala jaringan yang

dikelolanya. Konsep kelas ini memiliki keuntungan yaitu : pengelolaan rute informasi tidak

memerlukan seluruh 32 bit tersebut, melainkan cukup hanya bagian jaringannya saja, sehingga

besar informasi rute yang disimpan di router, menjadi kecil. Setelah address jaringan diperoleh,

maka organisasi tersebut dapat secara bebas memberikan address bagian host pada masingmasing

hostnya.

Pemberian alamat dalam internet mengikuti format IP address (RFC 1166). Alamat ini

dinyatakan dengan 32 bit (bilangan 1 dan 0) yang dibagi atas 4 kelompok (setiap kelompok

terdiri dari 8 bit atau oktet) dan tiap kelompok dipisahkan oleh sebuah tanda titik. Untuk

memudahkan pembacaan, penulisan alamat dilakukan dengan angka desimal, misalnya

100.3.1.100 yang jika dinyatakan dalam binary menjadi

01100100.00000011.00000001.01100100. Dari 32 bit ini berarti banyaknya jumlah maksimum

alamat yang dapat dituliskan adalah 2 pangkat 32, atau 4.294.967.296 alamat. Format alamat ini

terdiri dari 2 bagian, netid dan hostid. Netid sendiri menyatakan alamat jaringan sedangkan

hostid menyatakan alamat lokal (host/router). Dari 32 bit ini, tidak boleh semuanya angka 0 atau

1 (0.0.0.0 digunakan untuk jaringan yang tidak dikenal dan 255.255.255.255 digunakan untuk

broadcast). Dalam penerapannya, alamat internet ini diklasifikasikan ke dalam kelas (A-E)..

Alasan klasifikasi ini antara lain :

· Memudahkan sistem pengelolaan dan pengaturan alamat-alamat.

· Memanfaatkan jumlah alamat yang ada secara optimum (tidak ada alamat yang

terlewat).

· Memudahkan pengorganisasian jaringan di seluruh dunia dengan membedakan jaringan

tersebut termasuk kategori besar, menengah, atau kecil.

· Membedakan antara alamat untuk jaringan dan alamat untuk host/router.

Internet Protokol Versi 6 (IPv6)

Transisi IPv4 ke IPv6 merupakan fenomena yang tidak dapat dielakan oleh semua

kalangan. Walaupun IPv4 tetap dapat digunakan, IPv6 memiliki versi design berbeda dan

memiliki kegunaan lebih dibanding IPv4. Disertai dengan tumbuhnya inovasi-inovasi perangkat

berteknologi, maka Negara-negara di dunia dituntut mampu bersaing atau setidaknya secara

bertahap mulai untuk mengimplementasikan IPv6. Menurut jurnal Internet Protocol,

diperkirakan tak sampai tahun 2011, jatah alamat IP yang masih belum digunakan saat ini akan

habis. Maka muncullah suatu metode peangalamatan baru yang dikenal dengan sebutan IPv6. Di

Indonesia, salah satu penyedia jasa Internet, Indosat Mega Media (Indosat M2), sejak 2004 telah

siap menyewakan jaringan IPv6 ini.

IPv6 merupakan metode pengalamatan IP yang perlahan-lahan mulai menggantikan IPv4.

IPv6 digunakan sebagai pengalamatan karena keterbatasan jumlah IP yang dimiliki oleh IPv4,

mengingat semakin bertambahnya perangkat berbasis IP saat ini. IPv6 atau Internet Protocol

version 6 adalah protokol Internet terbaru yang merupakan pengembangan lebih lanjut dari

protokol yang dipakai saat ini, IPv4 (Internet Protocol version 4). Pengalamatan IPv6

menggunakan 128-bit alamat yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan pengalamatan 32-bit

milik IPv4. Dengan kapasitas alamat IP yang sangat besar pada IPv6, setiap perangkat yang

dapat terhubung ke Internet (komputer desktop, laptop, personal digital assistant, atau telepon

seluler GPRS/3G) bisa memiliki alamat IP yang tetap. Sehingga, cepat atau lambat setiap

perangkat elektronik yang ada dapat terhubung dengan Internet melalui alamat IP yang unik.

Protokol IPv6 ini memiliki beberapa fitur baru yang merupakan perbaikan dari IPv4,diantaranya:

Memiliki format header baru

Header pada IPv6 memiliki format baru yang didesain untuk menjaga agar overhead header

minimum, dengan menghilangkan field-field yang tidak diperlukan serta beberapa field opsional yang ditempatkan setelah header IPv6. Header IPv6 sendiri besarnya adalah dua kali dari besar

header dari IPv4.

•Range alamat yang sangat besar

IPv6 memiliki 128-bit atau 16-byte untuk masing-masing alamat IP source dan destination.

Sehingga secara logika IPv6 dapat menampung sekitar 3.4 x 1038 kemungkinan kombinasi

alamat.

•Pengalamatan secara efisien dan hierarkis serta infrastruktur routing

Alamat global dari IPv6 yang digunakan pada porsi IPv6 di Internet, didesain untuk

menciptakan infrastruktur routing yang efisien, hierarkis, dan mudah dipahami oleh

pengembang.

Konfigurasi pengalamatan secara stateless dan statefull

IPv6 mendukung konfigurasi pengalamatan secara statefull, seperti konfigurasi alamat

menggunakan server DHCP, atau secara stateless yang tanpa menggunakan server DHCP. Pada

konfigurasi kedua, host secara otomatis mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan alamat IPv6

untuk link yang disebut dengan alamat link-lokal dan alamat yang diturunkan dari prefik yang

ditransmisikan oleh router local.

Built-in security

Dukungan terhadap IPsec memberikan dukungan terhadap keamanan jaringan dan menawarkan

interoperabilitas antara implementasi IPv6 yang berbeda.

Dukungan yang lebih baik dalam hal QoS

Pada header IPv6 terdapat trafik yang di identifikasi menggunakan field Flow Label, sehingga

dukungan QoS dapat tetap diimplementasikan meskipun payload paket terenkripsi melalui

IPsec.

Protokol baru untuk interaksi node

Pada IPv6 terdapat Protokol Neighbor Discovery yang menggantikan Address Resolution

Protokol.

• EkstensibilitasIPv6 dapat dengan mudah ditambahkan fitur baru dengan menambahkan

header ekstensi setelah header IPv6. Ukuran dari header ekstensi IPv6 ini hanya terbatasi oleh

ukuran dari paket IPv6 itu sendiri.


untuk lebih lengkapnya anda bisa mendownload file tentang artikel ini disini


0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2010 My blog, All Rights Reserved. Design by DZignine